Kebijakan Pemerintah Kota Gorontalo Terhadap Maraknya Pembangunan Perumahan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian

Authors

  • Wirda Moliju Universitas Negeri Gorontalo
  • Weny Almoravid Dungga Universitas Negeri Gorontalo
  • Julius T. Mandjo Universitas Negeri Gorontalo

Keywords:

Transfer of Land Function, Housing, Control

Abstract

This research aims to find out what the Gorontalo City Government's policy is regarding the widespread development of housing through the process of converting agricultural land. This type of research is Empirical Research. The research results show that housing development and land conversion are very important issues in urban development. The conversion of agricultural land leads to a change in the use of productive agricultural land to use of land for the construction of housing and other infrastructure. The strategies for controlling land conversion are: Ratification of Spatial Planning Regulations as well as Incentives and Disincentives. Based on the information obtained, this form of land conversion control is also carried out by means of socialization and guidance, or if developers want to build then they will be invited. Apart from that, the factor that influences whether the conversion of agricultural land is permitted is that it must be in accordance with spatial planning. The government needs to have clear and detailed spatial planning to regulate land use effectively. Good spatial planning is the key to controlling agricultural land conversion.

References

Aditya, D. (2023). Wawancara .

Amirudin, & Asikin, H. Z. (2010). Pengantar Metode Penelitian Hukum. Raja Grafindo Persada.

Arba, M. (2019). Hukum Tata Ruang Dan Tata Guna Tanah Prinsip-Prinsip Hukum Perencanaan Penataan Ruang Dan Penatagunaan Tanah. Sinar Grafika.

Ardiwijaya, V. S., Ptnh, H. A., Pangaribuan, H., Yudianti, R., & Gunawan, A. (2021). Pengendalian Alih Fungsi Lahan. Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang.

Badan Pusat Statistik Gorontalo. (2021). Statistik Penggunaan Lahan Provinsi Gorontalo.

Fajar, M., & Achmad, Y. (2013). Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Pustaka Pelajar.

Hatu, R. (2018). Problematika Tanah Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Sosial Masyarakat Petani. Absolute Media.

Imran, Fahmal, A. M., & Razak, A. (2022). Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Lahan Perumahan dan Pemukiman Penduduk dalam Perspektif Hukum Tata Ruang di Kabupaten Bone. Journal of Lex Generalis, 3(5).

Nur, A. R. (2018). Hukum Sebagai Alat Komunikasi Sosial. Gepedia.

Rahmanto, L. A., Muharman, D., & Sicillia Anggraini, N. (2022). Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non Pertanian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 4(2), 545–554. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v4i2.1908

Sari, R. W. S. W. S., & Yuliani, E. (2022). Identifikasi Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Ke Non Pertanian Untuk Perumahan. Jurnal Kajian Ruang, 1(2), 255. https://doi.org/10.30659/jkr.v1i2.20032

Thohirah, A., & Abdi, A. W. (2021). Peralihan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Pemukiman Di Kecamatan Kuta Malaka Tahun 2018-2020 Menggunakan ARCGIS. Jurnal Pendidikan Geosfer, 6(2), 99–106. https://doi.org/10.24815/jpg.v6i2.22385

Walangadi, Y. (2023). Wawancara.

Yusmi, S. A. (2016). Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian untuk Perumahan Di Kabupaten Tegal. Universitas Negeri Semarang.

Downloads

Published

2023-12-29

How to Cite

Wirda Moliju, Weny Almoravid Dungga, & Julius T. Mandjo. (2023). Kebijakan Pemerintah Kota Gorontalo Terhadap Maraknya Pembangunan Perumahan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian. Jurnal Begawan Hukum (JBH), 2(1), 75–88. Retrieved from https://journal.unisan.ac.id/index.php/JBH/article/view/84